Wednesday, April 22, 2015

Museum Wayang


Kalau dari namanya pasti para pembaca sudah tau apa isi dari museum ini. Museum yang terletak di kawasan kota tua ini berisi berbagai macam koleksi wayang yang ada di seluruh dunia baik itu wayang-wayang yang ada di Indonesia maupun wayang ada di mancanegara. 

Sejarah Singkat

Sebelum menjadi museum dulunya gedung ini merupakan sebuah gereja bernama "de Oude Holandsche Kerk" yang dibangun pada tahun 1640 sebagai tempat peribadatan penduduk sipil & tentara Belanda. Disini pula lah terdapat bekas makam dari salah satu gubernur jendral Belanda yang terkenal yaitu Jan Pieterszoon Coen & juga beberapa makam dari orang-orang penting belanda yang pada saat itu sedang menetap & bekerja di batavia. Karena gempa yang melanda Jakarta pada saat itu, pemerintah belanda akhirnya merenovasi bangunan tersebut & mengubah fungsinya menjadi gudang milik perusahaan Geo Wehry & Co. Dan akhirnya pada tahun 1936 oleh pemerintahan Belanda dijadikan sebagai museum yang dikenal dengan nama museum "Batavia Lama" yang akhirnya berganti nama menjadi "Museum Jakarta" setelah diambil alih oleh pemerintah indonesia. Namun semenjak kepindahan Museum Jakarta Ke gedung yang dahulu dikenal dengan nama Balai Kota (Museum Fatahillah), gedung ini pun dijadikan sebagai "Museum Wayang" atas gagasan dari gubernur pada saat itu, H. Ali Sadikin.


Prasasti Makam  
Taman Prasasti Museum Wayang





Prasasti dari makam "Jan Pieterzoen Coen" Gubernur Jendral Belanda
Inside The Museum

Museum ini terdiri dari dua lantai yang masing-masing lantai memajang koleksi wayang yang berbeda-beda. Di lantai Pertama, Traveler bisa melihat berbagai macam koleksi wayang kulit & wayang golek sunda dengan tokoh-tokoh dunia pewayangan seperti Gatot Kaca, Para Punakawan, Rama Shinta, Pandawa, Kurawa & Berbagai macam tokoh-tokoh pewayangan lainnya. Diruangan berikutnya terdapat beberapa macam wayang golek betawi. Berbeda dengan wayang golek bandung, bentuk dari Wayang Golek Betawi hampir menyerupai manusia asli & ceritanya biasanya diambil dari cerita-cerita legenda rakyat betawi seperti Si Pitung atau Si Manis Jembatan Ancol. Oh iya di ruangan yang sama juga ada ikon dari acara tv anak-anak tahun 80an di Indonesia yaitu "Si Unyil" lengkap dengan teman-teman dan juga tokoh-tokoh pendukungnya seperti Pak Raden & Pak Ogah.


Lantai 1 Museum Wayang
Golek Gatot Kaca



   









Mushola di Museum Wayang

Wayang golek Betawi "Si Pitung"

Wayang Golek Betawi "Si Manis Jembatan Ancol" 


Boneka Tangan "Si Unyil"

Display di Museum Wayang

Display di Museum Wayang













Koleksi di lantai dua hampir sama dengan koleksi yang ada lantai satu. Perbedaannya selain lebih banyak koleksi, juga ada wayang kulit yang menggunakan tokoh-tokoh pada zaman kemerdekaan, saudagar cina & wayang berdasarkan cerita anak-anak "Si kancil", ada juga berbagai macam wayang unik terbuat dari bahan rumput yang jarang kita lihat di pergelaran wayang dimanapun. yang paling menarik diantara koleksi wayang Indonesia adalah koleksi dari berbagai macam wayang yang ada di seluruh dunia seperti dari Rusia, Vietnam, Inggris, Meksiko dan lain-lain. Di lantai ini juga ada bermacam gamelan yang merupakan komponen utama dari pergelaran wayang mulai dari gamelan sunda sampai dengan gamelan jawa. Di lantai ini juga terdapat silsilah dunia perwayangan, jadi bagi para Traveler yang penasaran seperti apa silsilah para tokoh pewayangan anda bisa langsung datang ke museum wayang.

Lantai 2 Museum Wayang
Wayang Golek Sunda
Wayang Kulit Sumatera Barat




Lantai 2 Museum Wayang
Gamelan Jawa
Gamelan Sunda









Golek Bima
Wayang Potehi
Wayang Air Vietnam








Wayang Tiongkok
Wayang Kulit Cina Jawa
Wayang Kulit Suluh









Wayang Rumput
FYI untuk Traveler yang menyukai atau ingin menyaksikan pergelaran wayang, museum wayang juga menyediakan fasilitas berupa pertunjukan pergelaran wayang yang diadakan setiap hari minggu. Untuk waktu pergelarannya, Traveler bisa mengecek langsung di situs resmi museum wayang atau melihat poster besar yang selalu terpampang di depan halaman museum wayang.


Poster Jadwal Pegelaran Wayang Di Museum
Jam Buka dan Harga Tiket

Museum ini buka dari jam 09.00 - 15.00 & sama seperti museum lainnya di Jakarta setiap hari senin & hari libur nasional tutup. 

Harga tiket: 

Dewasa: Rp. 5.000
Mahasiswa: Rp. 3.000 
Pelajar & Anak-Anak: Rp. 2.000 

Untuk rombongan Min. 30 orang :
Dewasa: Rp. 3.750
Mahasiswa: Rp. 2.250 
Anak-Anak: Rp. 1.500 

Penjual Suvenir Museum Wayang
Just info aja buat yang mau menggunakan keperluan shooting, bazaar atau lainnya gedung ini juga menyediakan fasilitas penyewaan. Untuk biaya & pemesanan bisa menghubungi pihak museum pewayangan.

Jadi kalau para Treveler ingin mengetahui seperti apa wayang-wayang yang ada di Indonesia & dunia atau ingin menyaksikan pertunjukkan wayang secara langsung maka museum wayang adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi selain nambah pengetahuan soal wayang juga enak kok buat sekedar jalan-jalan aja.

No comments:

Post a Comment